Kuliner Tempat Makan Paling Enak Di Karawang
Home »
Hobby & Informasi
» Kuliner Tempat Makan Paling Enak Di Karawang
Jalan-jalan ke Karawang: Digoyang lezatnya kuliner Karawang
Kuliner Karawang semakin ramai saja. Di beberapa sudut kota, mulai bermunculan pusat jajanan atau kedai baru yang menawarkan menu anyar. Namun ada juga beberapa hidangan yang sudah cukup lama menjadi kuliner andalan di kota yang sudah cukup lama menjadi kuliner andalan di kota yang cukup panas ini. Seperti Tahu Bumbu, dan Ayam Panggangnya yang lezat. Sementara Saung Mang Ajo menjadi arena rekreasi dan bersantap yang menyenangkan untuk keluarga. Jangan lupa juga mencicipi Gabus Picung dan Pepes Kembang Cau yang tak kalah enak.
Gabus Picung Warung Mandiri
Kawasan Karawang Barat berbatasan dengan Kabupaten Bekasi. Jadi tak heran jika ada menu dari Bekasi yang ikut-ikutan jadi primadona di Karawang. Anda bisa merasakan perpaduan menu Bekasi dan Karawang di Warung Mandiri yang terletak di Jl. Pangkal perjuangan No. 48, Tanjungpura. Telp (0267) 409545. Letaknya tak jauh dari bundaran baru by Pass, Tanjungmekar. Jalan ini merupakan salah satu akses menuju Rengasdengklok.
Di kedai yang sudah berusia 25 tahun ini kita bisa mencicipi menu yang disebut Gabus Picung. Penampilannya mirip dengan Rawon dengan kuah kehitaman karena menggunakan keluak yang disebut dengan nama picung oleh warga setempat. Kuahnya encer, sedikit pedas dengan semburat keluak dan cabai saat mengaduk kuahnya. Sementara setiap porsi mangkuk berisi sepotong ikan gabus yang memiliki telur. Rasanya gurih sekali. Seporsi Gabus Picung dijual Rp 7 ribu.
Sementara nuansa Sunda muncul dari aneka Pepes yang ditawarkan. Tersedia Pepes Jamur, tahu, ayam, ikan mas, oncom, ikan lele, ikan peda, jambal, hingga kembang cau. Pepes yang disebut terakhir merupakan Pepes yang paling khas dan disukai. Kembang Cau berarti kembang pisang dalam bahasa Sunda. Namun yang dimaksud sebenarnya adalah jantung pisang. "Ini Pepes yang paling disukai," terang Bpk. Cuntaka (56), pemilik kedai ini.
Pepes Kembang Cau menyajikan jantung pisang yang dimasak dengan bumbu pepes iris seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai. Teksturnya lembut dan rasanya gurih. Harganya Rp 2.500 per bungkus.
Nah, jika ingin mencicipi aneka menu unik dan lezzat ini, catat saja jam operasionalnya. Cuntaka membuka kedai berkapasitas 50 orang ini mulai pukul 06.00-19.00.
Lesehan Mang Ajo
Inilah salah satu tempat makan kebanggaan warga Karawang. Rumah makan ini konsepnya menyatukan arena pemancingan dengan suasana lesehan yang nyaman dan teduh. Letaknya di Jl. Pintu Tol Karawang Barat. Telp. (0267) 644153. Lokasinya memang tak seberapa jauh dari pintu tol Karawang Barat yang cukup lebar dan mulus, memudahkan akses bagi siapa pun yang ingin berkunjung ke sini.
Memasuki pintu gerbangnya, kita langsung disambut dengan kolam ikan dan saung-saung lesehan yang dibangun di sekeliling kolam. Beberapa pengunjung terlihat sudah asyik memancing ikan. Ya, pengunjung boleh memancing di semua kolam. Jika tak memiliki pancingan, rumah makan ini menyediakannya dengan harga Rp 7 ribu saja. Sementara jenis ikannya ada dua, yakni ikan mas dan nila. Semua hasil pancingan boleh dibawa pulang dengan harga Rp 22.500-Rp 25 ribu per kilogram. Bahkan ikan bisa juga dimasak langsung, lo. Pokoknya tempat ini sangat pas bagi rekreasi keluarga. Beberapa sarana bermain anak juga disediakan di beberapa sudut lesehan yang cukup luas ini.
Soal menunya, sudah pasti mengandalkan menu ikan air tawar, seperti ikan mas dan nila, dan gurami. Semuanya bisa dimasak dengan berbagai cara, mulai dari bakar, goreng, cobek, sop, pesmol, asam manis, pepes, hingga pecak. Semua ikan diperoleh langsung dari kolam ikan sehingga terjamin kesegarannya. Seperti ikan bakar yang jadi favorit, tampil dengan bumbu pekat yang terasa manis dengan aroma jahe yang kuat. Disajikan dengan sambal kecap yang cocok sekali jadi cocolannya.
Meskipun berkonsep pemancingan, namun rumah makan ini tak melulu menyajikan ikan semata. Maklum saja, tak semua pengunjung suka makan ikan. Jadi menu 'netral' seperti Sate Kambing, Sop Ayam, Ayam Goreng, Ayam Bakakak, Nasi Goreng, Cah Kangkung, hingga menu khas Sunda seperti Sayur Asem dan Karedok, ikut menghiasi daftar menunya. Jadi bisa mengakomodasi selera pengunjung yang datang berombongan.
Rumah makan luas ini memiliki sekitar 50-an gubuk lesehan yang bisa Anda tempati sambil melihat ikan yang berenang. Tak heran banyak sekali rombongan yang memanfaatkan tempat ini sebagai tempat rekreasi beramai-ramai. Rumah makan ini siap melayani Anda mulai pukul 08.00-21.00.
Es Walikota
Udara Karawang tergolong cukup panas. Cukup banyak kedai kecil yang menawarkan minuman dingin di kota yang terdapat banyak industri ini. Salah satunya Es Walikota yang menawarkan konsep baru dalam penyajian es buah. "Jadi es ini bebas memilih isinya serta sirupnya," tutur Bpk. Handoyo (60), mewakili putranya Ade (27), yang memiliki kedai ini.
Dipatok dengan harga Rp 8 ribu permangkuk, kita dibebaskan memilih jenis isi dan sirupnya. Pilihan isinya tersedia nanas, semangka, melon, pepaya, nata de coco, selasih, sagu mutiara, kolang-kaling, roti, stroberi, dan aneka jeli yang kenyal. Semuanya bebas dipilih jenisnya. Namun jumlahnya dibatasi dalam sebuah mangkuk kecil untuk mengambilnya. Dalam mangkuk inilah kita bisa mengisi sepenuhnya dengan aneka isi sesuai selera kita.
Setelah itu, kita pilih sirupnya. Tersedia rasa jeruk, melon, leci, stroberi, anggur, dan frambose. Nah, selanjutnya semuanya dicampur dengan tambahan es serut, susu kental dan gula pandan. Setelah diaduk-aduk, wah rasanya segar sekali. Porsinya juga cukup besar dan mengenyangkan, cukup sepadan dengan harganya.
Es Walikota menempatkan dirinya sebagai es yang lebih disukai untuk dibungkus. Terlihat dari minimnya tempat bersantap yang hanya berkapasitas 3 buah meja mungil. Namun dibungkus pun tak akan mengurangi kesegarannya, kok.
Kedai mungil ini terletak di Jl. Ir. Juanda No. 47. Telp. (0267) 402547. Waktu operasionalnya juga cukup lama, mulai pukul 10.00-21.00. Nah, penasaran dengan kesegarannya? Segera saja menuju kedai ini yang letaknya tak jauh dari stasiun kereta Karawang.
Tahu Bumbu Sari Rasa
Di Karawang, Anda bakal menjumpai banyak sekali penjual menu Tahu Bumbu. Sebagian besar dijajakan dengan gerobak di pinggir-pinggir jalan menggunakan kedai tenda sederhana. Salah satunya di salah satu ruas jalan yang menjadi pusat kuliner di Karawang, yaitu di Jl. Dewi Sartika. Di sana adakedai Tahu Bumbu Sari Rasa yang suddah ada sejak tahun 1986.
Tahu Bumbu sebenarnya mirip dengan olahan tahu di beberapa daerah, namun berbeda nama. Menu ini menyajikan tahu yang digoreng, lalu disajikan dengan nasi atau irisan lontong. Penyumbang kelezatannya tentu saja dari saus kacang tanah yang kental, sedikit pedas, plus kucuran kecap manis. Taburan bawang goreng dan kerupuk jadi pelengkapnya. Nah, menu seharga Rp 6.500 ini pun siap disantap. Tahunya boleh memilih yang agak kering, atau masih sedikit basah. Tergantung selera saja. Sekilas menu ini mirip dengan Kupat Tahu di Bandung, atau Nasi Tahu di Kudus. Tahu dan saus kacang sepertinya menjadi paduan umum dalam kuliner Indonesia. Sebagai lauk tambahan, tersedia bakwan, risoles, hingga telur asin yang bisa Anda pilih.
Kedai milik Bpk. Edo ini berada bersama deretan Kedai Soto Tangkar Mang Nean yang kondang itu. Dalam sehari, kedai ini menghabiskan 1-2 papan tahu. Agar sajiannya selalu hangat, tahu terus menerus digoreng menggunakan api kecil. Jadi terkadang ada tahu yang kulitnya sampai kering dan justru banyak disukai.
Nah, jika ingin mencicipi, kedai ini buka mulai pukul 07.30-21.00. Lokasinya tepat di sebelah toko roti Dewi.
Ayam Panggang M Ochit
Tak usah beranjak jauh dari kedai Tahu Bumbu sebelumnya, masih di ruas jalan yang sama, Anda juga bakal menemukan beberapa pedagang ayam panggang yang mangkal di sini. Setidaknya ada 5 pedagang yang menjajakan menu yang sama. Aroma asap panggangannya benar-benar menggoda pengunjung yang lewat. Harum sekali!
Salah satu kedai yang cukup ramai adalah milik M. Ochit (36). Letaknya di depan SD Mandalasari. Konsep kedainya juga menggunakan tenda sederhana, tapi cukup provokatif karena panggangannya diletakkan di luar dengan asap yang membubung kemana-mana. Tumpukan ayam utuh juga tampil 'mengundang' dibalik kaca gerobaknya.
Ayam panggang di sini dijual per ekor. "Konsepnya memang lebih untuk makan ramai-ramai di rumah atau untuk oleh-oleh," urainya.
Uniknya, ayam ini sama sekali tidak direbus dulu dengan bumbu, melainkan dibumbui dalam kondisi mentah saja. Bumbunya terasa gurih, bersama warung kuning pertanda ada peran kunyit sebagai komponen bumbunya. Ayam dilipat sedemikian rupa sehingga paha dan sayapnya saling melipat kokoh. Saat pembeli datang, barulah ayam dipanggang sampai matang.
Saat dicicipi, wah, bumbunya meresap hingga ke dalam daging. Selain itu dagingnya juga empuk, mudah sekali disobek. "Soalnya saya pakai ayam kampung muda, sekitar umur 4 bulanan," jelasnya.
Namun jika ingin menikmati di kedainya, Ochit menyediakan Nasi Timbel, plus lalapan dan sambal sebagai pelengkapnya. Kalau tak habis, tenang saja, sisanya tinggal dibungkus untuk dibawa pulang. Selain itu tersedia juga hati, ampela, hingga jantung yang dibentuk menjadi sate.
Jika disimpan, ayam panggang ini bisa bertahan sampai 2 hari. Dalam sehari, Ochit mengaku menyiapkan 60 ekor ayam untuk berjualan. Anda bisa mencicipi kelezatan ayam panggang ini sore hari. Ochit membuka kedainya mulai pukul 16.00-22.00.
Pujasera Tuparev
Kuliner di Karawang sepertinya mulai bergeliat dinamis. Di beberapa sudut kota mulai bermunculan pusat-pusat kuliner yang nyaman dan menawarkan kuliner yang lezat dengan harga cukup bersahabat. Biasanya, pusat jajanan hanya terpusat di alun-alun Karawang saja. Namun kini juga terdapat di beberapa tempat lain. Salah satunya yang cukup nyaman adalah Pujasera Tuparev di pusat kota Jl. Tuparev.
Di sini ada sekitar 15 kedai yang menawarkan aneka makanan. Ada yang khas Karawang, Sunda, hingga daerah lain. Di deretan sebelah kanan, kita bisa menjumpai kedai yang menawarkan aneka hidangan khas Sunda seperti Nasi Timbel dengan aneka lauk, seperti Ayam Goreng, Ikan Mas, Sayur Asem, hingga variasi lainnya seperti Sop Iga, Iga Bakar, hingga Bebek Krispi.
Sementara di sisi tengah kita bisa menjumpai kedai yang menyajikan Sate Maranggi khas Plered, Purwakarta. Sajian ini menawarkan sate berbahan sapi yang direndam bumbu manis, lalu disajikan dengan saus kacang. Sementara di sebelahnya terdapat kedai yang menawarkan aneka sajian berbahan ayam, seperti Pepes Ayam, Ayam Bakar Madu, hingga Ayam Tulang Lunak.
Beralih ke sebelah kiri, ada kedai yang menawarkan hidangan khas Makassar, seperti Coto Makassar, Sop Konro, Mi Titi, Es Pisang Hijau, hingga Pisang Epe yang legit. Tak seberapa jauh di sebelahnya, ada kedai emuzamiel yang menawarkan menu Nasi Kebuli Kambing dan Kebuli Ayam yang tak kalah lezat. Menu Karawang sendiri diwakili dengan aneka Pepes, dan tentu saja Soto Tangkar.
Aneka menu ini ditawarkan dengan harga cukup bersahabat, berkisar antara Rp 7 ribu-Rp 15 ribu per porsi. Sedangkan konsep pujaseranya semi terbuka dengan atap di beberapa sisi. Kedai di Pujasera Tuparev ini rata-rata buka mulai pukul 10.00-21.00.
Tulisan & Foto: Miftakh Faried
Tata Letak: Benyamin W
Person quoted: Bpk. Cuntaka (pemilik Gabus Picung Warung Mandiri) . Bpk Handoyo (Ayah pemilik Es Walikota) . M. Ochit (pemilik Ayam Panggang M Ochit)
* Tahu Bumbu (Untuk 4 porsi)
Bahan:
- 4 buah ketupat siap pakai, dipotong-potong
- 2 buah (450 gr) tahu putih
- 2 sdm kecap manis untuk penyajian
- Minyak untuk menggoreng
Bahan perendam (aduk rata):
- 1 siung bawang putih, dihaluskan
- 1/2 sdm garam
- 500 ml air
Bahan Saus:
- 200 gr kacang tanah kulit goreng, dihaluskan
- 3/4 sdt garam
- 1 sdm gula merah sisir
- 400 ml air
- 2 sdm minyak untuk menumis
Bumbu halus:
- 1 buah cabai merah besar
- 5 buah cabai merah keriting
- 2 buah cabai rawit merah
- 2 siung bawang putih
- 1/4 sdt terasi goreng
- 1/2 cm kencur
Cara membuat:
Rendam tahu putih dalam bumbu perendam. Diamkan 10 menit. Goreng tahu dalam minyak yang sudah dipanaskan diatas api sedang sampai matang. Angkat dan potong-potong. Sisihkan. Saus: panaskan minyak. Tumis bumbu halus sampai harum. Masukkan kacang tanah, garam, dan gula merah. Aduk rata. Tuang air sedikit-sedikit sambil diaduk sampai matang dan kental. Sajikan potongan ketupat dan tahu dengan disiram sausnya.
* Alamat
- Lesehan Mang Ajo
Jl. Pintu Tol Karawang Barat
Telp. (0267) 644153
- Tahu Bumbu Sari Rasa
Jl. Dewi Sartika, sebelah toko roti Dewi
- Ayam Panggang M Ochit
Jl. Dewi Sartika
Hp. 0812 1973 6081
- Gabus Picung Warung Mandiri
Jl. Pangkal Perjuangan No. 48, Tanjungpura.
Telp. (0267) 409545
- Es Walikota
Jl. Ir. Juanda No. 47.
Telp. (0267) 402547
- Pujasera Tuparev
Jl. Tuparev
Kuliner Karawang semakin ramai saja. Di beberapa sudut kota, mulai bermunculan pusat jajanan atau kedai baru yang menawarkan menu anyar. Namun ada juga beberapa hidangan yang sudah cukup lama menjadi kuliner andalan di kota yang sudah cukup lama menjadi kuliner andalan di kota yang cukup panas ini. Seperti Tahu Bumbu, dan Ayam Panggangnya yang lezat. Sementara Saung Mang Ajo menjadi arena rekreasi dan bersantap yang menyenangkan untuk keluarga. Jangan lupa juga mencicipi Gabus Picung dan Pepes Kembang Cau yang tak kalah enak.
Gabus Picung Warung Mandiri
Kawasan Karawang Barat berbatasan dengan Kabupaten Bekasi. Jadi tak heran jika ada menu dari Bekasi yang ikut-ikutan jadi primadona di Karawang. Anda bisa merasakan perpaduan menu Bekasi dan Karawang di Warung Mandiri yang terletak di Jl. Pangkal perjuangan No. 48, Tanjungpura. Telp (0267) 409545. Letaknya tak jauh dari bundaran baru by Pass, Tanjungmekar. Jalan ini merupakan salah satu akses menuju Rengasdengklok.
Di kedai yang sudah berusia 25 tahun ini kita bisa mencicipi menu yang disebut Gabus Picung. Penampilannya mirip dengan Rawon dengan kuah kehitaman karena menggunakan keluak yang disebut dengan nama picung oleh warga setempat. Kuahnya encer, sedikit pedas dengan semburat keluak dan cabai saat mengaduk kuahnya. Sementara setiap porsi mangkuk berisi sepotong ikan gabus yang memiliki telur. Rasanya gurih sekali. Seporsi Gabus Picung dijual Rp 7 ribu.
Sementara nuansa Sunda muncul dari aneka Pepes yang ditawarkan. Tersedia Pepes Jamur, tahu, ayam, ikan mas, oncom, ikan lele, ikan peda, jambal, hingga kembang cau. Pepes yang disebut terakhir merupakan Pepes yang paling khas dan disukai. Kembang Cau berarti kembang pisang dalam bahasa Sunda. Namun yang dimaksud sebenarnya adalah jantung pisang. "Ini Pepes yang paling disukai," terang Bpk. Cuntaka (56), pemilik kedai ini.
Pepes Kembang Cau menyajikan jantung pisang yang dimasak dengan bumbu pepes iris seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai. Teksturnya lembut dan rasanya gurih. Harganya Rp 2.500 per bungkus.
Nah, jika ingin mencicipi aneka menu unik dan lezzat ini, catat saja jam operasionalnya. Cuntaka membuka kedai berkapasitas 50 orang ini mulai pukul 06.00-19.00.
Lesehan Mang Ajo
Inilah salah satu tempat makan kebanggaan warga Karawang. Rumah makan ini konsepnya menyatukan arena pemancingan dengan suasana lesehan yang nyaman dan teduh. Letaknya di Jl. Pintu Tol Karawang Barat. Telp. (0267) 644153. Lokasinya memang tak seberapa jauh dari pintu tol Karawang Barat yang cukup lebar dan mulus, memudahkan akses bagi siapa pun yang ingin berkunjung ke sini.
Memasuki pintu gerbangnya, kita langsung disambut dengan kolam ikan dan saung-saung lesehan yang dibangun di sekeliling kolam. Beberapa pengunjung terlihat sudah asyik memancing ikan. Ya, pengunjung boleh memancing di semua kolam. Jika tak memiliki pancingan, rumah makan ini menyediakannya dengan harga Rp 7 ribu saja. Sementara jenis ikannya ada dua, yakni ikan mas dan nila. Semua hasil pancingan boleh dibawa pulang dengan harga Rp 22.500-Rp 25 ribu per kilogram. Bahkan ikan bisa juga dimasak langsung, lo. Pokoknya tempat ini sangat pas bagi rekreasi keluarga. Beberapa sarana bermain anak juga disediakan di beberapa sudut lesehan yang cukup luas ini.
Soal menunya, sudah pasti mengandalkan menu ikan air tawar, seperti ikan mas dan nila, dan gurami. Semuanya bisa dimasak dengan berbagai cara, mulai dari bakar, goreng, cobek, sop, pesmol, asam manis, pepes, hingga pecak. Semua ikan diperoleh langsung dari kolam ikan sehingga terjamin kesegarannya. Seperti ikan bakar yang jadi favorit, tampil dengan bumbu pekat yang terasa manis dengan aroma jahe yang kuat. Disajikan dengan sambal kecap yang cocok sekali jadi cocolannya.
Meskipun berkonsep pemancingan, namun rumah makan ini tak melulu menyajikan ikan semata. Maklum saja, tak semua pengunjung suka makan ikan. Jadi menu 'netral' seperti Sate Kambing, Sop Ayam, Ayam Goreng, Ayam Bakakak, Nasi Goreng, Cah Kangkung, hingga menu khas Sunda seperti Sayur Asem dan Karedok, ikut menghiasi daftar menunya. Jadi bisa mengakomodasi selera pengunjung yang datang berombongan.
Rumah makan luas ini memiliki sekitar 50-an gubuk lesehan yang bisa Anda tempati sambil melihat ikan yang berenang. Tak heran banyak sekali rombongan yang memanfaatkan tempat ini sebagai tempat rekreasi beramai-ramai. Rumah makan ini siap melayani Anda mulai pukul 08.00-21.00.
Es Walikota
Udara Karawang tergolong cukup panas. Cukup banyak kedai kecil yang menawarkan minuman dingin di kota yang terdapat banyak industri ini. Salah satunya Es Walikota yang menawarkan konsep baru dalam penyajian es buah. "Jadi es ini bebas memilih isinya serta sirupnya," tutur Bpk. Handoyo (60), mewakili putranya Ade (27), yang memiliki kedai ini.
Dipatok dengan harga Rp 8 ribu permangkuk, kita dibebaskan memilih jenis isi dan sirupnya. Pilihan isinya tersedia nanas, semangka, melon, pepaya, nata de coco, selasih, sagu mutiara, kolang-kaling, roti, stroberi, dan aneka jeli yang kenyal. Semuanya bebas dipilih jenisnya. Namun jumlahnya dibatasi dalam sebuah mangkuk kecil untuk mengambilnya. Dalam mangkuk inilah kita bisa mengisi sepenuhnya dengan aneka isi sesuai selera kita.
Setelah itu, kita pilih sirupnya. Tersedia rasa jeruk, melon, leci, stroberi, anggur, dan frambose. Nah, selanjutnya semuanya dicampur dengan tambahan es serut, susu kental dan gula pandan. Setelah diaduk-aduk, wah rasanya segar sekali. Porsinya juga cukup besar dan mengenyangkan, cukup sepadan dengan harganya.
Es Walikota menempatkan dirinya sebagai es yang lebih disukai untuk dibungkus. Terlihat dari minimnya tempat bersantap yang hanya berkapasitas 3 buah meja mungil. Namun dibungkus pun tak akan mengurangi kesegarannya, kok.
Kedai mungil ini terletak di Jl. Ir. Juanda No. 47. Telp. (0267) 402547. Waktu operasionalnya juga cukup lama, mulai pukul 10.00-21.00. Nah, penasaran dengan kesegarannya? Segera saja menuju kedai ini yang letaknya tak jauh dari stasiun kereta Karawang.
Tahu Bumbu Sari Rasa
Di Karawang, Anda bakal menjumpai banyak sekali penjual menu Tahu Bumbu. Sebagian besar dijajakan dengan gerobak di pinggir-pinggir jalan menggunakan kedai tenda sederhana. Salah satunya di salah satu ruas jalan yang menjadi pusat kuliner di Karawang, yaitu di Jl. Dewi Sartika. Di sana adakedai Tahu Bumbu Sari Rasa yang suddah ada sejak tahun 1986.
Tahu Bumbu sebenarnya mirip dengan olahan tahu di beberapa daerah, namun berbeda nama. Menu ini menyajikan tahu yang digoreng, lalu disajikan dengan nasi atau irisan lontong. Penyumbang kelezatannya tentu saja dari saus kacang tanah yang kental, sedikit pedas, plus kucuran kecap manis. Taburan bawang goreng dan kerupuk jadi pelengkapnya. Nah, menu seharga Rp 6.500 ini pun siap disantap. Tahunya boleh memilih yang agak kering, atau masih sedikit basah. Tergantung selera saja. Sekilas menu ini mirip dengan Kupat Tahu di Bandung, atau Nasi Tahu di Kudus. Tahu dan saus kacang sepertinya menjadi paduan umum dalam kuliner Indonesia. Sebagai lauk tambahan, tersedia bakwan, risoles, hingga telur asin yang bisa Anda pilih.
Kedai milik Bpk. Edo ini berada bersama deretan Kedai Soto Tangkar Mang Nean yang kondang itu. Dalam sehari, kedai ini menghabiskan 1-2 papan tahu. Agar sajiannya selalu hangat, tahu terus menerus digoreng menggunakan api kecil. Jadi terkadang ada tahu yang kulitnya sampai kering dan justru banyak disukai.
Nah, jika ingin mencicipi, kedai ini buka mulai pukul 07.30-21.00. Lokasinya tepat di sebelah toko roti Dewi.
Ayam Panggang M Ochit
Tak usah beranjak jauh dari kedai Tahu Bumbu sebelumnya, masih di ruas jalan yang sama, Anda juga bakal menemukan beberapa pedagang ayam panggang yang mangkal di sini. Setidaknya ada 5 pedagang yang menjajakan menu yang sama. Aroma asap panggangannya benar-benar menggoda pengunjung yang lewat. Harum sekali!
Salah satu kedai yang cukup ramai adalah milik M. Ochit (36). Letaknya di depan SD Mandalasari. Konsep kedainya juga menggunakan tenda sederhana, tapi cukup provokatif karena panggangannya diletakkan di luar dengan asap yang membubung kemana-mana. Tumpukan ayam utuh juga tampil 'mengundang' dibalik kaca gerobaknya.
Ayam panggang di sini dijual per ekor. "Konsepnya memang lebih untuk makan ramai-ramai di rumah atau untuk oleh-oleh," urainya.
Uniknya, ayam ini sama sekali tidak direbus dulu dengan bumbu, melainkan dibumbui dalam kondisi mentah saja. Bumbunya terasa gurih, bersama warung kuning pertanda ada peran kunyit sebagai komponen bumbunya. Ayam dilipat sedemikian rupa sehingga paha dan sayapnya saling melipat kokoh. Saat pembeli datang, barulah ayam dipanggang sampai matang.
Saat dicicipi, wah, bumbunya meresap hingga ke dalam daging. Selain itu dagingnya juga empuk, mudah sekali disobek. "Soalnya saya pakai ayam kampung muda, sekitar umur 4 bulanan," jelasnya.
Namun jika ingin menikmati di kedainya, Ochit menyediakan Nasi Timbel, plus lalapan dan sambal sebagai pelengkapnya. Kalau tak habis, tenang saja, sisanya tinggal dibungkus untuk dibawa pulang. Selain itu tersedia juga hati, ampela, hingga jantung yang dibentuk menjadi sate.
Jika disimpan, ayam panggang ini bisa bertahan sampai 2 hari. Dalam sehari, Ochit mengaku menyiapkan 60 ekor ayam untuk berjualan. Anda bisa mencicipi kelezatan ayam panggang ini sore hari. Ochit membuka kedainya mulai pukul 16.00-22.00.
Pujasera Tuparev
Kuliner di Karawang sepertinya mulai bergeliat dinamis. Di beberapa sudut kota mulai bermunculan pusat-pusat kuliner yang nyaman dan menawarkan kuliner yang lezat dengan harga cukup bersahabat. Biasanya, pusat jajanan hanya terpusat di alun-alun Karawang saja. Namun kini juga terdapat di beberapa tempat lain. Salah satunya yang cukup nyaman adalah Pujasera Tuparev di pusat kota Jl. Tuparev.
Di sini ada sekitar 15 kedai yang menawarkan aneka makanan. Ada yang khas Karawang, Sunda, hingga daerah lain. Di deretan sebelah kanan, kita bisa menjumpai kedai yang menawarkan aneka hidangan khas Sunda seperti Nasi Timbel dengan aneka lauk, seperti Ayam Goreng, Ikan Mas, Sayur Asem, hingga variasi lainnya seperti Sop Iga, Iga Bakar, hingga Bebek Krispi.
Sementara di sisi tengah kita bisa menjumpai kedai yang menyajikan Sate Maranggi khas Plered, Purwakarta. Sajian ini menawarkan sate berbahan sapi yang direndam bumbu manis, lalu disajikan dengan saus kacang. Sementara di sebelahnya terdapat kedai yang menawarkan aneka sajian berbahan ayam, seperti Pepes Ayam, Ayam Bakar Madu, hingga Ayam Tulang Lunak.
Beralih ke sebelah kiri, ada kedai yang menawarkan hidangan khas Makassar, seperti Coto Makassar, Sop Konro, Mi Titi, Es Pisang Hijau, hingga Pisang Epe yang legit. Tak seberapa jauh di sebelahnya, ada kedai emuzamiel yang menawarkan menu Nasi Kebuli Kambing dan Kebuli Ayam yang tak kalah lezat. Menu Karawang sendiri diwakili dengan aneka Pepes, dan tentu saja Soto Tangkar.
Aneka menu ini ditawarkan dengan harga cukup bersahabat, berkisar antara Rp 7 ribu-Rp 15 ribu per porsi. Sedangkan konsep pujaseranya semi terbuka dengan atap di beberapa sisi. Kedai di Pujasera Tuparev ini rata-rata buka mulai pukul 10.00-21.00.
Tulisan & Foto: Miftakh Faried
Tata Letak: Benyamin W
Person quoted: Bpk. Cuntaka (pemilik Gabus Picung Warung Mandiri) . Bpk Handoyo (Ayah pemilik Es Walikota) . M. Ochit (pemilik Ayam Panggang M Ochit)
* Tahu Bumbu (Untuk 4 porsi)
Bahan:
- 4 buah ketupat siap pakai, dipotong-potong
- 2 buah (450 gr) tahu putih
- 2 sdm kecap manis untuk penyajian
- Minyak untuk menggoreng
Bahan perendam (aduk rata):
- 1 siung bawang putih, dihaluskan
- 1/2 sdm garam
- 500 ml air
Bahan Saus:
- 200 gr kacang tanah kulit goreng, dihaluskan
- 3/4 sdt garam
- 1 sdm gula merah sisir
- 400 ml air
- 2 sdm minyak untuk menumis
Bumbu halus:
- 1 buah cabai merah besar
- 5 buah cabai merah keriting
- 2 buah cabai rawit merah
- 2 siung bawang putih
- 1/4 sdt terasi goreng
- 1/2 cm kencur
Cara membuat:
Rendam tahu putih dalam bumbu perendam. Diamkan 10 menit. Goreng tahu dalam minyak yang sudah dipanaskan diatas api sedang sampai matang. Angkat dan potong-potong. Sisihkan. Saus: panaskan minyak. Tumis bumbu halus sampai harum. Masukkan kacang tanah, garam, dan gula merah. Aduk rata. Tuang air sedikit-sedikit sambil diaduk sampai matang dan kental. Sajikan potongan ketupat dan tahu dengan disiram sausnya.
* Alamat
- Lesehan Mang Ajo
Jl. Pintu Tol Karawang Barat
Telp. (0267) 644153
- Tahu Bumbu Sari Rasa
Jl. Dewi Sartika, sebelah toko roti Dewi
- Ayam Panggang M Ochit
Jl. Dewi Sartika
Hp. 0812 1973 6081
- Gabus Picung Warung Mandiri
Jl. Pangkal Perjuangan No. 48, Tanjungpura.
Telp. (0267) 409545
- Es Walikota
Jl. Ir. Juanda No. 47.
Telp. (0267) 402547
- Pujasera Tuparev
Jl. Tuparev
mantap gan ...salam sukses selalu
BalasHapusSewa Bus Karawang
Bus Jemputan Karyawan
Sewa Bus Pariwisata Karawang
Bus Antar Jemput Karyawan
Pakar Wisata Karawang